Logo NU Online
Banner Palestina
Daerah
Tiga Kunci Mewujudkan Rumah Tangga Bahagia

Kam, 13 Februari 2020 | 00:30 WIB

Tiga Kunci Mewujudkan Rumah Tangga Bahagia
Ilustrasi dua mempelai (Pinterest)

Pringsewu, NU Online
Pernikahan adalah bertemunya dua insan berbeda yang berkomitmen untuk hidup bersama membangun rumah tangga. Perbedaan antara keduanya bukan menjadi penghambat terwujudnya kedamaian membangun keluarga sakinah, mawadah wa rahmah. Namun perbedaan itu justru menjadi musabab semakin bahagianya di antara keduanya.
 
Dalam mengarungi biduk rumah tangga, pasangan suami istri harus memperhatikan minimal tiga hal untuk mewujudkan kebahagiaan. Tiga hal ini menjadi kunci sehingga jalinan suci pernikahan bisa langgeng dan penuh dengan kedamaian serta kenyamanan.
 
Menurut Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung KH Munawir, kunci kebahagiaan rumah tangga yang pertama adalah Qana'ah (menerima). Setiap pasangan harus menerima kekurangan dan kelebihan pasangannya masing-masing.
 
"Suami-istri, laki-laki dan perempuan dijodohkan karena perbedaan. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan dan Allah tidak pernah meleset mempertemukan setiap pasangan sehingga masing-masing harus sadar kelebihan dan kekurangan itu yang akan menyempurnakan hidup mereka," katanya, Rabu (12/2) malam.
 
Terkait dengan kelebihan dan kekurangan, Allah menciptakan setiap insan dengan fisik yang berbeda-beda. Kelanggengan rumah tangga bukan karena faktor fisik. Pasalnya, banyak yang berparas cantik dan tampan namun tidak bisa mempertahankan kebahagiaan rumah tangganya.
 
"Banyak artis yang ganteng dan cantik, dengan mahar miliaran rupiah namun pernikahannya hanya berumur hitungan hari. Sebaliknya yang secara fisik tidak ganteng atau cantik, hanya bermaharkan bacaan fatihah, mereka bisa langgeng," ungkapnya.
 
Terlebih saat ini angka perceraian tinggi dikarenakan masing-masing pasangan tidak mau menerima kekurangan pasangannya seperti dalam hal ekonomi atau penghasilan. Ini sangat memprihatinkan.
 
Kunci kebahagiaan yang kedua menurutnya adalah bisa saling menutupi kekurangan pasangannya. Setiap pasangan tidak boleh mengumbar kekurangan pasangan dan membeberkan permasalahan keluarga kepada orang lain. Permasalahan tersebut seharusnya diselesaikan secara intern dan tidak membuat lebih runyam situasinya.
 
"Jangan sedikit-sedikit ada masalah dengan suami atau istri langsung ditunjuk-tunjukkan pada orang lain. Apalagi di era medsos saat ini yang dengan mudah curhat di medsos atau grup WA. Bisa tambah kerok masalahnya," katanya.
 
Selanjutnya, menjaga komunikasi yang baik dengan pasangan menjadi kunci kebahagiaan dalam berumah tangga. Seharusnya apapun masalah yang ada, ataupun keinginan yang dimiliki masing-masing pasangan mampu dikomunikasikan dengan baik.
 
"Keluar rumah pun suami atau istri harus tahu ke mana. Jangan nylonong saja sehingga akan memunculkan kesalahpahaman," katanya.
 
Jika tiga hal ini bisa dilakukan oleh pasangan suami-istri, ia optimis suasana dalam rumah tangga akan nyaman dan penuh dengan keberkahan. Bukan hanya bagi keduanya, situasi yang damai juga akan mempengaruhi jiwa anak dan keturunan-keturunanya.
 
"Kalau keluarganya damai, anak pun akan damai. Tapi kalau keluarganya ribut saja, maka bibit keributan pun akan tertanam pada anaknya sehingga akan menjadi jiwa yang suka ribut, baik dalam keluarga maupun lingkungan dan masyarakat," pungkasnya.
 
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin
Editor: A. Syamsul Arifin

Kontributor: Muhammad Faizin


Tags

Terkait

Tasawuf/Akhlak
Kunci Makrifat dan Gapai Kebahagiaan Hakiki
Sel, 4 Februari 2020 | 10:00 WIB

Kunci Makrifat dan Gapai Kebahagiaan Hakiki
Nasional
Dalam Khutbah dan Ceramah, LTM PBNU: Perbanyaklah Kabar Bahagia
Sel, 19 November 2019 | 13:00 WIB

Dalam Khutbah dan Ceramah, LTM PBNU: Perbanyaklah Kabar Bahagia
Daerah
Bukan Jabatan, Kunci Kebahagiaan adalah Berbaik Sangka kepada Allah
Ahad, 13 Oktober 2019 | 16:30 WIB

Bukan Jabatan, Kunci Kebahagiaan adalah Berbaik Sangka kepada Allah
Syariah
14 Tanda Orang Bahagia Dunia-Akhirat
Jum, 23 Agustus 2019 | 02:00 WIB

14 Tanda Orang Bahagia Dunia-Akhirat
Daerah
Cukup dengan 'Duit Sejuta' Bekal Hidup Berumah Tangga
Sen, 10 Juni 2019 | 13:00 WIB

Cukup dengan 'Duit Sejuta' Bekal Hidup Berumah Tangga
Daerah
Ingin Membangun Keluarga Bahagia? Ini Resepnya
Sen, 15 April 2019 | 10:30 WIB

Ingin Membangun Keluarga Bahagia? Ini Resepnya
Superapp
Terpopuler

Lihat Semua
1

Setelah Tak Jadi Ibu Kota, Ini Tawaran Peneliti ITB untuk Jakarta

2

Meski Kondisi Tak Stabil, KH Miftachul Akhyar Istikamah Ngaji Syarah Al-Hikam

3

Di Warung, Makan Dulu Baru Bayar, Bagaimana Hukumnya?

4

NU Peduli Kirim Bantuan Atasi Dampak Gempa Bumi Sumedang

5

Bagaimana Hukum dan Tata Cara Mandi Tobat?

6

Warga Taiwan Ikuti Diklatsar GP Ansor Guanyin

Terkini

Lihat Semua
Internasional
Tampil di Piala Asia 2023, Lolos 16 Besar Target Realistis Timnas Indonesia

Sen, 8 Januari 2024 | 22:00 WIB

Nasional
Ini Dampak Puncak Musim Hujan yang Terjadi Bersamaan dengan El Nino

Sen, 8 Januari 2024 | 21:30 WIB

Internasional
Menlu RI Tegaskan Indonesia Konsisten Perjuangkan Keadilan bagi Bangsa Palestina 

Sen, 8 Januari 2024 | 21:00 WIB

Nasional
Seleksi PPIH Arab Saudi Dibuka 11 Januari 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

Sen, 8 Januari 2024 | 20:30 WIB

Nasional
PSSI Targetkan Indonesia Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Begini Tanggapan Suporter Timnas

Sen, 8 Januari 2024 | 20:00 WIB

SuperApp NU Online
Tentang NU

Sejarah

Syuriyah

Tanfidziyah

Informasi

Redaksi

Kontak Kami

Visi Misi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

Disclaimer

Jaringan Media

Jawa Timur

Jawa Barat

Jawa Tengah

Banten

Lampung

Jakarta

Kepri

Jombang

Banyuwangi

© 2024 NU Online | Nahdlatul Ulama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIDAK IKUT-IKUTAN MERAYAKAN PERINGATAN PERGANTIAN TAHUN BARU!

5 PESAN YANG BISA MEMBUAT KITA BERSYUKUR KARENA BELUM DIBERI KETURUNAN

Peristiwa Apa Saja yang Terjadi pada Tanggal 10 Muharram?