MENGAPA SEORANG MUSLIM TIDAK BOLEH BANYAK BERSUMPAH?

Jika bicara tentang perkara sumpah, maka kita bisa melihat kepada dalil dalam surat Al-Baqarah ayat 224 – 225 terlebih dahulu. Ayat ini artinya :

“Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.”

Ada 2 pendapat yang menyatakan sebab turunnya ayat tentang sumpah tersebut. Pendapat pertama mengatakan bahwa ayat ini turun karena Abdullah bin Rawahah dan Basyir bin Nu’man memiliki sesuatu di antara mereka. Kemudian, Basyir menceraikan saudara perempuan Abdullah namun ingin rujuk dan berdamai kembali. Sementara itu, Abdullah sudah bersumpah tidak akan menemui, bicara, dan mendamaikan Basyir.

Pendapat lain mengatakan bahwa sebab turun ayat ini adalah Abu Bakar yang bersumpah tidak akan memberi nafkah kepada Misthah. Karena Misthah ikut bergunjing perkara hadits al-ifki yang berkaitan dengan rusaknya nama baik Aisyah.

Ayat tersebut sebenarnya memuat beberapa poin – poin penting mengenai sumpah yang harus dipahami oleh setiap muslim, di antaranya :

1. Sumpah tidak boleh menghalangi kebaikan.
Saat seorang muslim bersumpah, dia tidak boleh menggunakan sumpah tersebut untuk meninggalkan kebaikan. Seperti mengatakan tidak akan melakukan kebaikan dan perdamaian dan bersumpah atas nama Allah. Jika hal tersebut terjadi, maka sumpahnya harus dilanggar dan kebaikan harus tetap dilaksanakan. Kemudian, orang yang bersumpah harus membayar kafarat.

2. Larangan banyak bersumpah.
Ayat tersebut juga menjadi larangan banyak bersumpah serta larangan menggunakan nama Allah sebagai objek sumpah yang menjadikannya mudah melakukan sumpah untuk berbagai perkara baik dan buruk.

Seseorang yang sering bersumpah dan mudah mengatakan sumpah bukanlah seseorang yang baik. Jika seseorang mudah bersumpah, maka kepercayaan orang lain pada dirinya akan berkurang dan bahkan hilang. Peringatan tentang hal ini juga telah Allah sampaikan secara tegas dalam surat Al-Qalam :

"dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina."
(Al-Qalam : 10)

3. Hikmah tidak banyak bersumpah.
Saat seseorang mudah bersumpah dalam berbagai hal besar maupun kecil, maka lisan orang tersebut akan lebih ringan dalam membuat sumpah. Jika hal ini terjadi, maka sumpah tersebut tidak berbeda dengan perkataan lain serta tidak akan memberi pengaruh apapun pada hati. Dengan begitu, kemungkinan untuk melakukan sumpah palsu akan lebih besar terjadi.

Di samping itu, saat seseorang mengagungkan Allah dengan baik, maka orang tersebut tidak akan berani menggunakan nama Allah untuk melakukan sesuatu yang tujuannya bersifat duniawi.

4. Sumpah yang tidak sengaja tidak dianggap sebagai sumpah.
Dalam ayat tersebut, Allah juga menyampaikan bahwa sumpah yang tidak disengaja tidak akan mendapatkan hukuman. Namun, jika sumpah tersebut dilakukan dengan sengaja dan dengan kesadaran hati, kemudian sumpah tersebut dilanggar, maka Allah akan memberikan hukuman kepada orang tersebut.

Itulah beberapa alasan mengapa seorang muslim dianjurkan tidak boleh banyak bersumpah. Orang yang banyak bersumpah cenderung lebih dekat kepada kebohongan. Selain itu, seorang muslim juga diperintahkan untuk melakukan kebaikan. Jika seorang muslim melakukan sumpah yang menghalanginya dari kebaikan, maka kebaikanlah yang lebih utama. Dan sumpah tersebut tetap harus dibatalkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIDAK IKUT-IKUTAN MERAYAKAN PERINGATAN PERGANTIAN TAHUN BARU!

5 PESAN YANG BISA MEMBUAT KITA BERSYUKUR KARENA BELUM DIBERI KETURUNAN

Peristiwa Apa Saja yang Terjadi pada Tanggal 10 Muharram?