TATA CARA SHALAT IDUL FITRI

TATA CARA SHALAT IDUL FITRI

Berikut tata cara shalat Idul Fitri :

1. Shalat Idul Fitri terdiri dari 2 rakaat.

2. Shalat Idul Fitri dimulai dengan niat dan takbiratul ihram (ucapan “Allaahu Akbar” di awal).

3. Cara melakukan shalat Idul Fitri sama dengan melakukan shalat lainnya.

4. Setelah takbiratul ihram membaca do'a iftitah (istiftah) sebagaimana shalat lainnya.

5. Setelah membaca do'a iftitah, melakukan takbir tambahan (zawaid) sebanyak 7 kali pada raka'at pertama (selain takbir untuk takbiratul ihram dan takbir turun rukuk). Sedangkan pada raka'at kedua, melakukan takbir tambahan sebanyak 5 kali (selain takbir bangkit dari sujud dan takbir turun rukuk).

Takbir tambahan (zawaid) ini hanya sunnah hay’at, sehingga kalau luput tidak mesti diulangi. Jika ada makmum yang masbuk saat takbir zawaid, cukup mengikuti sisa takbir yang ada tanpa qadha’ takbir.

Jika imam hanya bertakbir zawaid 6 kali di raka'at pertama atau 3 kali di raka'at kedua, imam tetap boleh diikuti, makmum disunnahkan tidak menambah dari takbir yang kurang tadi.

6. Setiap kali takbir zawaid disunnahkan mengangkat tangan. Setelah itu disunnahkan di antara 2 takbir tambahan meletakkan tangan kanan di depan tangan kiri di bawah dada sebagaimana bersedekap setelah takbiratul ihram.

7. Di antara takbir zawaid (tambahan), disunnahkan berhenti sejenak sekadar membaca 1 ayat pertengahan. Saat itu bisa membaca takbir atau mengagungkan Allah.

Bacaan yang paling bagus di antara takbir zawaid adalah : Subhaanallah Wal Hamdu Lillah Wa Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar. Bacaan ini disebut al-baqiyaatush shaalihaat (amalan yang kekal) sebagaimana dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.

Setelah takbir ke-7 pada raka'at pertama dan takbir ke-5 pada raka'at kedua tidak ada bacaan takbir dan dzikir

8. Setelah takbir zawaid, membaca ta’awudz, lalu membaca surah Al-Fatihah. Setelah surah Al-Fatihah dianjurkan membaca surah Qaf pada raka'at pertama dan Al-Qamar pada raka'at kedua, atau membaca Al-A’laa pada rakaat pertama dan Al-Ghasyiyah pada raka'at kedua.

9. Bacaan surat saat shalat Idul Fitri dikeraskan (jahar), begitu pula dengan bacaan takbir, sedangkan dzikir-dzikir lainnya dibaca lirih (sirr).

Setelah Shalat Idul Fitri, selanjutnya Khatib melaksanakan Khutbah Idul Fitri sesuai dengan Tata Cara yang telah ditetapkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIDAK IKUT-IKUTAN MERAYAKAN PERINGATAN PERGANTIAN TAHUN BARU!

5 PESAN YANG BISA MEMBUAT KITA BERSYUKUR KARENA BELUM DIBERI KETURUNAN

Peristiwa Apa Saja yang Terjadi pada Tanggal 10 Muharram?